Connect with us

Seruyan

Wabup Supian Tekankan Standar Keamanan Pangan, Dorong UMKM Seruyan Terapkan CPPOB

Published

on

KUALA PEMBUANG – Wakil Bupati Seruyan, Supian, menegaskan pentingnya penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) sebagai langkah nyata meningkatkan mutu dan keamanan produk pangan lokal.

Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penerapan CPPOB bagi Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan, di Aula Bappedalitbang, Rabu (22/10/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh 76 peserta, terdiri atas 38 pelaku usaha IRTP yang telah terdaftar melalui sistem Online Single Submission (OSS) dan 38 pendamping IRTP. Narasumber berasal dari Loka POM Kabupaten Kotawaringin Barat dan tim Pembina Keamanan Pangan (PKP) Dinas Kesehatan Seruyan.

Wabup Supian menyebutkan, CPPOB menjadi panduan penting bagi pelaku usaha kecil agar proses produksi pangan olahan memenuhi standar keamanan, higienitas, dan mutu, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

“Produk pangan yang tidak memenuhi standar kesehatan tidak boleh beredar, bahkan bisa ditarik dan dicabut izinnya. Karena itu, penerapan CPPOB bukan sekadar formalitas, tapi menjadi kewajiban agar produk kita aman dan layak dikonsumsi,” tegas Supian.

Menurutnya, keamanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh pelaku usaha di sektor pangan. Ia menilai, peningkatan kapasitas pelaku IRTP melalui pelatihan dan pendampingan menjadi kunci utama agar produk lokal Seruyan mampu bersaing di pasar regional maupun nasional.

Data Dinas Kesehatan mencatat, hingga pertengahan 2025 terdapat 53 sarana IRTP dengan 267 produk pangan yang telah terdaftar dan tersinkronisasi melalui sistem OSS. Angka ini menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk mengembangkan usaha pangan rumahan secara mandiri dan profesional.

“Melalui bimtek ini, kami ingin pelaku usaha tidak hanya bisa memproduksi makanan berkualitas, tetapi juga memahami aspek hukum, teknis, dan keamanan yang wajib dipenuhi dalam setiap tahap produksi,” ujarnya.

Supian juga memberikan apresiasi kepada Loka POM Kotawaringin Barat dan tim keamanan pangan Dinas Kesehatan Seruyan yang terus memberikan pendampingan dan pengawasan terhadap pelaku usaha. Ia berharap kolaborasi lintas sektor ini dapat memperkuat sistem keamanan pangan di daerah.

“Jika seluruh pelaku usaha memahami dan menerapkan CPPOB dengan benar, maka produk pangan Seruyan akan semakin dipercaya masyarakat dan mampu menembus pasar yang lebih luas,” tambahnya.

Pemerintah Kabupaten Seruyan berkomitmen menjadikan kegiatan seperti ini sebagai agenda berkelanjutan dalam mendorong tumbuhnya industri rumah tangga pangan yang berdaya saing, aman, dan berkelanjutan.(mc/adakalteng)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Seruyan

Wabup Supian Ajak Santri Jadi Motor Perubahan dan Penjaga Moral Bangsa

Published

on

KUALA PEMBUANG – Wakil Bupati Seruyan, H. Supian, memimpin langsung Apel Peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang berlangsung khidmat di halaman Kantor Bupati Seruyan, Rabu (22/10/2025).

Ratusan santri dari berbagai pondok pesantren, tokoh agama, unsur Forkopimda, serta masyarakat umum tampak antusias mengikuti upacara tahunan yang sarat makna sejarah perjuangan kaum santri tersebut.Dalam apel tersebut, Wabup Supian bertindak sebagai pembina upacara dan membacakan amanat resmi Menteri Agama RI, K.H. Nasaruddin Umar.

Dalam amanat itu ditegaskan bahwa Hari Santri merupakan momentum reflektif untuk mengenang kontribusi besar para ulama dan santri dalam merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri merujuk pada Resolusi Jihad 1945 yang digagas oleh K.H. Hasyim Asy’ari, tonggak sejarah yang membangkitkan semangat perjuangan mempertahankan kedaulatan bangsa.

Menteri Agama juga menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya 67 santri dalam musibah di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur. Pemerintah, melalui Kementerian Agama, telah memberikan pendampingan dan bantuan kepada pihak pesantren serta keluarga korban sebagai wujud nyata kepedulian negara terhadap dunia pendidikan keagamaan.

Mengusung tema Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia, peringatan Hari Santri 2025 menggambarkan posisi strategis santri dalam membangun peradaban modern yang berakar pada nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.

Menteri Agama menekankan bahwa santri masa kini tidak boleh sekadar menjadi penonton perubahan, tetapi harus tampil sebagai pelaku sejarah baru yang berperan aktif dalam kemajuan bangsa.“Santri adalah pilar moral bangsa.

Mereka bukan hanya pewaris tradisi keilmuan, tetapi juga agen perubahan sosial yang siap membawa Indonesia menuju kemajuan yang berkeadaban,” demikian amanat Menteri Agama yang dibacakan Wabup Supian.

Pemerintah, lanjutnya, berkomitmen memperkuat eksistensi pesantren melalui berbagai kebijakan strategis seperti UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, Perpres Nomor 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Pesantren, hingga keterlibatan lembaga pesantren dalam program nasional seperti makan bergizi gratis dan layanan kesehatan gratis.

Langkah tersebut menjadi bukti pengakuan negara terhadap kontribusi pesantren dalam mencetak generasi yang berakhlak, cerdas, dan berdaya saing.Wakil Bupati Supian dalam sambutannya juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh santri dan pengasuh pesantren di Kabupaten Seruyan.

Ia menilai, pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan agama, tetapi juga sebagai pusat pembinaan karakter, moral, dan nasionalisme bagi generasi muda.“Barang siapa menanam ilmu, maka ia menanam masa depan,” ujar Supian, mengutip pesan Menteri Agama.

“Saya mengajak para santri untuk terus belajar, menjaga akhlak, menghormati guru dan kiai, serta mencintai tanah air. Nilai keikhlasan dan pengabdian yang melekat pada diri santri harus menjadi contoh dalam menghadapi tantangan zaman.

”Ia berharap, peringatan Hari Santri tidak berhenti sebagai seremoni tahunan, tetapi menjadi pengingat abadi akan peran penting santri dalam menjaga keutuhan bangsa dan mengisi kemerdekaan dengan karya nyata.

“Santri harus hadir di setiap lini kehidupan dari pendidikan, ekonomi, hingga teknologi. Jadilah santri yang membawa pesan damai, berilmu, dan berdaya saing global,” pungkasnya.(mc/adakalteng)

Continue Reading

Trending

Copyright © Adakalteng.my.id